REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN – Sejumlah lembaga dan komunitas berbasis Jerman dan Palestina di Jerman melakukan unjuk rasa mengecam kunjungan mantan PM Israel Ehud Olmert. Mereka menuntut agar Olmert diseret ke pengadilan atas kejahatan perang yang dilakukan.
Para pengunjuk rasa melakukan aksinya dengan mengibarkan bendera Palestina dan gambar korban agresi Gaza pada 2009 yang jumlahnya ratusan orang.
Anggota asosiasi perwakilan Palestina di Jerman Ali Hailah mengatakan, unjuk rasa ini digelar sebagai respon atas kejahatan brutal Israel yang saat agresi Gaza digelar Ehud Olmert menjabat perdana menteri.
Sementara itu, delegasi Asosiasi Perwakilan Palestina di Jerman, Nabel Abu Astinah menegaskan, undangan Olmert ke Jerman tidak berpihak kepada perdamaian di Timur Tengah. Ia meminta kepada pemerintah Jerman untuk bekerja menekan negara Israel agar komitmen dengan kesepakatan internasional.
"Wajarnya, perlakuan terhadap penjahat perang adalah diadili di pengadilan internasional dan bukannya diundang ke forum internasional seperti ini," imbuhnya.
Hailah meminta kepada pemerintah Jerman dan Uni Eropa untuk menghentikan dukungan kepada negara penjajah Israel dan tidak menekan kesepakatan dengannya dan menghentikan tekanan kepada elit dan bangsa Palestina dan mendukungnya di forum internasional agar mendapatkan kebebasan dan kemerdekaan di tanah Palestina.
Sebelumnya, Ehud Olmert dan mantan Menlu Amerika berbicara di depan pelajar dalam sebuah seminar yang digelar pada Kamis dan Jumat di Universitas Ilmu Terapan di kota Ezerlohan Jerman.
Liga Jerman menyambut mereka bersama sejumlah tokoh internasional di bidang politik dan menejeman. Mereka berbicara soal komunikasi dan perannya dalam berbagai bidang kehidupan di tengah perkembangan dunia maya.