REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Ahad (16/9) lalu kembali mendesak Amerika Serikat agar menetapkan garis merah mengenai program nuklir Iran.
"Saya kira penting untuk menetapkan garis merah di depan Iran. Saya kira itu benar-benar mengurangi peluang konflik militer," kata Netanyahu di satu program CNN.
Netanyahu menilai masalahnya ialah bagaimana mencegah Iran menyelesaikan program senjata nuklirnya. Iran dituding bergerak sangat cepat untuk menuntaskan pengayaan uranium yang diperlukan untuk membuat bom atom. Dalam enam bulan atau lebih, mereka sudah 90 persen menuju ke sana
Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, telah mengatakan Washington takkan mengizinkan Iran memiliki senjata nuklir. Namun, Israel tidak puas dengan pernyataan itu. Netanyahu telah berulangkali mendesak pemerintah Obama agar menetapkan batas yang jelas yang tak bisa diseberangi Iran.