REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Barrack Obama telah memanggil sejumlah diplomat negaranya di beberapa kedutaan besar dunia Arab. Itu dilakukan sebagai upaya untuk meyakinkan para diplomat di tengah gelombang terbaru unjuk rasa anti-Amerika di wilayah tersebut, demikian kata Juru Bicara Gedung Putih Josh Earnest pada Senin (17/9).
Josh mengatakan kepada wartawan bahwa selama akhir pekan Obama memanggil Kepala Dubes Amerika di Sudan, Tunisia, Libya dan Yaman agar mereka mengetahui bahwa Obama memikirkan mereka dan meyakinkan para Dubes bahwa keamanan para diplomat menjadi "prioritas utamanya".
"Ini adalah suatu hal yang dipikirkan oleh Obama bahkan ketika dia bertanggung jawab saat menjadi kandidat untuk pemilihan umum ulang," kata dia saat jumpa pers saat menuju Cincinnati, Ohio.
Unjuk rasa Anti-Amerika terjadi di seluruh dunia pada beberapa waktu terakhir atas film yang dituduh dibuat oleh warga AS yang menghina Nabi Muhammad SAW.
Sejumlah pengunjuk rasa dan warga bersenjata pada Selasa (11/9) menyerang konsulat AS di Benghazi, Libya, dan membakar bangunan konsulat AS yang menyebabkan tewasnya Dubes AS untuk Libya Chris Stevens dan tiga staf kedutaan.
Sejumlah pengunjuk rasa Muslim juga menyerang Kedubes di Mesir, Yaman, Tunisia dan Sudan pada beberapa hari lalu. Departemen Luar Negeri AS pada Sabtu meminta sejumlah staf kedubes yang tidak penting untuk meninggalkan Sudan dan Tunisia.