Selasa 18 Sep 2012 13:03 WIB

Indonesia: China-Jepang, Selesaikan Sengketa dengan Damai

Lokasi Pulau yang disengketakan Cina dan Jepang
Foto: Wikipedia
Lokasi Pulau yang disengketakan Cina dan Jepang

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Indonesia mendesak kepada dua kekuatan ekonomi terbesar Asia, Cina dan Jepang segera menyelesaikan sengketa teritorial secara damai demi menjaga stabilitas kawasan. Pernyataan itu disampaikan Deputi Sekretaris Wakil Presiden Bidang Politik, Dewi Fortuna Anwar.

"Cina dan Jepang sebagai negara besar yang berpengaruh di kawasan, khususnya Asia, hendaknya segera menyadari bahwa persengketaan mereka yang berkepanjangan dapat berdampak buruk tidak saja bagi hubungan kedua negara, tetapi juga stabilitas kawasan," katanya di Beijing, Selasa.

Usai menjadi salah satu narasumber dalam diskusi pagi seputar hubungan ASEAN-Cina ia mengatakan, Cina dan Jepang adalah dua negara raksasa ekonomi dunia di Asia sehingga persengketaan berkepanjangan diantara keduanya bisa berdampak pada stabilitas ekonomi global.

"Cina dan Jepang adalah mitra dagang yang besar. Keduanya juga menjadi mitra dagang bagi sejumlah negara lainnya. Jika sengketa maritim ini semakin memanas, maka mau tidak mau akan berdampak pula pada stabilitas keamanan dan ekonomi baik regional maupun internasional," katanya.

Oleh karena itu, lanjut Dewi, Indonesia menyerukan agar Cina dan Jepang dapat mengelola konflik yang ada secara baik dan menyelesaikannya secara damai.

"Jangan sampai terjadi perang terbuka, karena dengan sengketa yang semakin memanas saja sudah akan memberikan dampak bagi stabilitas bagaimana jika terjadi perang terbuka," tuturnya.

Dewi menegaskan Cina dan Jepang memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga stabilitas keamanan, politik dan ekonomi di kawasan.

Setelah ada sengketa terirorial dengan Cina, Jepang menutup sejumlah perusahaan, pabrik, dan toko-toko mereka di Cina karena keadaan yang makin panas dan tidak menguntungkan.

Media massa Cina pada Senin (17/9) memperingatkan bahwa Jepang bisa mengalami lagi "dekade yang hilang" jika hubungan perdagangan menjadi dingin. Peringatan sepihak itu dilansir menyusul gelombang protes selama akhir pekan kemarin di puluhan kota, beberapa diantaranya disertai kekerasan.

Pada Selasa juga diberitakan akan ada demonstrasi besar di Cina terkait peringatan pendudukan Jepang pada masa perang di wilayah-wilayah Cina. Namun sampai Selasa siang situasi Kota Beijing masih relatif kondusif.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement