REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Ribuan pengunjuk rasa anti-Jepang memprotes kepulauan yang disengketakan. Mereka menggelar demonstrasi di seantero Cina pada Selasa tepat pada peringatan insiden 1930-an yang memicu serbuan oleh Jepang.
Sejumlah pengunjuk rasa mengusung foto-foto pemimpin lama Mao Zedong. Mereka mendesak Beijing untuk menghadapi lawan historisnya dalam masalah kepulauan Laut Cina Timur. Pulau yang dinamai Diaoyu oleh Cina dan disebut Senkaku oleh Jepang.
Polisi-polisi bersenjata dikerahkan ke lapangan setelah berlangsungnya gelombang protes beberapa hari di belasan kota. Beberapa aksi demonstrasi diwarnai kekerasan. Sementara, sejumlah perusahaan Jepang menangguhkan kegiatan di pabrik-pabrik mereka di Cina.
Selasa adalah hari untuk menandai "Peristiwa Mukden" pada 18 September 1931. Para prajurit Jepang meledakkan jalan kereta api di Mansuria sebagai alasan untuk mengambil kendali seluruh kawasan timur laut.
Di luar kedutaan Jepang di Beijing, lebih dari seribu demonstran berhadap-hadapan dengan polisi anti huru-hara dalam enam baris lapisan. Beberapa demonstran melemparkan telur dan botol-botol plastik ke gedung kedutaan. Sementara, sejumlah lainnya terlibat baku hantam dengan para penjaga di gerbang kompleks gedung.