REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pemimpin tertinggi Republik Islam Iran, Ayatollah Ali Khamenei, tak habis pikir dengan kebijakan sejumlah negara Barat yang tak mampu menyelesaikan masalah film 'Innocence of Muslims' karena dinilai sebagai bagian dari kebebasan berpendapat. Padahal, sejumlah negara Barat melarang dan memblokir perlindungan legislasi terhadap kaum penyuka sesama jenis, alias kaum gay dan lesbian.
Berbicara melalui TV nasional Iran, Khamenei mencatat sejumlah negara Barat memberikan larangan terhadap ekspresi yang mengatasnamakan kebebasan menyatakan pendapat, di antaranya adalah pelarangan terhadap simbol-simbol Nazi dan pemblokiran perlindungan 'legislasi' terhadap kaum gay dan lesbian.
"Bagaimana mungkin tidak ada ruang untuk mengekspresikan kasus-kasus seperti itu, namun terdapat kebebasan untuk menghina Islam dan kesucian-kesuciannya?" kecam Khamenei seperti dinukil dari AP, Jumat (18/9).
Untuk itu, Khamenei meminta dunia Barat memblokir film 'Innocence of Muslims'. Menurutnya pemblokiran film yang melecehkan Nabi Muhammad SAW itu harus dilakukan guna menunjukkan penghormatan kepada umat Islam serta menghentikan protes yang saat ini menyebar luas. Selain itu, Khamenei mengatakan para pemimpin Barat harus membuktikan mereka tidak terlibat dalam penyebaran film mematik kemarahan umat muslim di sejumlah negara itu.
Sikap sejumlah negara-negara Barat terhadap film tersebut memang berbeda-beda. Para pejabat Amerika Serikat menyatakan mereka tidak bisa memberikan batasan terhadap kebebasan berpendapat. Sementara Google Inc menolak memberikan larangan pengunggahan video tersebut di Youtube.