Selasa 18 Sep 2012 21:18 WIB

Brahimi: Pengungsi Suriah Pulanglah

Lakhdar Brahimi
Foto: Reuters
Lakhdar Brahimi

REPUBLIKA.CO.ID, HATAY, TURKI - Utusan perdamaian antarbangsa untuk Suriah Lakhdar Brahimi pada Selasa mengatakan mengharapkan perdamaian terwujud di Suriah dan pengungsi segera pulang, setelah bertemu dengan mereka di kampung pengungsi di Turki.

Utusan PBB-Liga Arab itu bertemu dengan wakil dari 1.300 pengungsi Suriah di kampung Altinoru, kota Hatay, di perbatasan dengan tanah air mereka, yang dilanda kekerasan, dalam pertemuan pertamanya sejak mengambil alih tugas itu dari Kofi Annan.

"Kita mengharapkan negara mereka akan menemukan kembali perdamaian dan mereka dapat pulang ke negara mereka secepat mungkin," kata Brahimi dalam pertemuan dengan para pejabat lokal Turki.

Diplomat kawakan itu mengatakan ia mengunjungi kamp-kamp di tetangga Suriah itu untuk mengutarakan kekhawatiran PBB akan situasi bagi para pengungsi Suriah, kata seorang pejabat Turki yang ikut dalam pertemuan itu.

Ia disambut di kamp Altinozu oleh banyak pengungsi, yang datang dalam kelompok-kelompok dan meneriakkan slogan-slogan yang menentang pemerintah Damaskus "Bebaskan Suriah kami akan berperang sampai merdeka!"

Brahimi juga mendapat penjelasan dari para pejabat Turki di kantor gubernur lokal tentang kondisi pengungsi dan kebutuhan mereka, satu masalah yang dikemukakan pemerintah Ankara memerlukan dukungan internasional.

Kamp Altinoru adalah salah satu dari kamp-kamp pengungsi pertama yang dibangun oleh Turki segera setelah aksi kekerasan di Suriah pertengahan Maret 2011, yang telah menewaskan 20.000 orang kata data PBB dan memaksa 250 ribu orang mengungsi ke negara-negara tetangga.

Utusan itu mengatakan ia tahu para pengungsi Suriah "diterima dengan baik dan mendapat perlakua yang sangat baik di Turki umumnya" dan memuji usaha-usaha Turki dalam membantu kebutuhan para pengungsi yang jumlahnya meningkat sejak tahun lalu.

Awal bulan ini, Brahimi mengambil alih apa yang disebutnya satu misi "hampir tidak mungkin" dari mantan Sekjen PBB Kofi Annan, yang rencana enam pasalnya merupakan surat yang mati.

Kunjungan sehari Brahii ke Turki itu dilakukan setelah Senin singgah di Kairo, yang menjadi tuan rumah pertemuan "kelompok kontak yang melibatkan wakil-wakil pejabat tinggi dari Mesir, Iran dan Turki, sementara ia berusaha mencari jalan untuk mengakhiri pertumpahan darah di Suriah.

Utusan itu bertemu dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad Sabtu, setelah perundingan itu memperingatkan bahwa konflik yang semakin buruk di Suriah menimbulkan satu ancaman di kawasan itu dan seluruh dunia.

Juru damai berusia 78 tahun itu diperkirakan akan ke Jordania untuk mengunjungi kamp-kamp pengungsi warga Suriah di sana, menjelang apa yang disebut "Ministerial Week" yang akan dimulai di markas besar PBB di New York 24 September.

Kunjungan Brahimi dilakukan saat ketua misi PBB yang betugas menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia Suriah mengatakan bahwa HAM meningkat dalam pekan-pekan belakangan ni."Pelanggaran serius hak asasi manusia meningkat dalam jumlah dan skala," kata Paulo Sergio Pinheiro, ketua Komisi Independen PBB mengenai Suriah kepada para diplomat di Jenewa Senin.

Pada bulan lalu, pertemouran di dan sekitar kota terbesar kedua Suriah Aleppo menyebabkan ribuan orang setiap hari meninggalkan negara itu, hanya 70km dari lokasi pertempuran.

Turki, yang mendukung Brahimi telah menampung sekitar 83 ribu pengungsi di beberapa kamp di wilayah selatan yang berbatasan dengan Suriah, tetapi mengatakan pihaknya hanya mampu menampung tidak lebih dari 100 ribu orang.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement