REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD - Pemerintah Pakistan akan memanggil duta besar Amerika Serikat (AS) untuk Islamabad guna meminta pertanggungjawaban terkait film anti-Islam 'Innocence of Muslim' yang diproduksi di negeri Paman Sam tersebut.
Sebuah laporan mengatakan sekitar 500 pengacara memprotes film kontroversial itu dan mereka memasuki daerah perumahan kedutaan AS dan asing di Islamabad, Rabu (19/9). Pada Jumat kemarin, pemerintah Pakistan juga menyatakan hari libur nasional, sebagai hari ekspresi cinta kepada Nabi Muhammad (SAW).
Partai-partai keagamaan Pakistan meminta pemerintah untuk menutup toko-toko dan menghentikan bisnis pada Jumat dalam sebuah pemogokan umum sebagai protes atas produksi film anti-Islam tersebut.
Kemarahan dan sentimen anti-Amerika yang tumbuh di seluruh dunia atas film anti-Islam, melakukan protes di seluruh penjuru dunia.
Afghanistan, Iran, Pakistan, Bangladesh, Indonesaia dan beberapa negara Eropa memblokir akses situs video-sharing YouTube setelah setelah Youtube menolak untuk menghapus cuplikan film tersebut.
Menurut AFP, lebih dari 30 orang tewas di seluruh dunia sejak aksi protes dilancarkan yang dimulai pekan lalu. Di Mesir dan Yaman para pengunjuk rasa membakar bendera AS, sementara di Pakistan pemprotes mendesak pemerintah untuk menutup kedutaan AS dan mengusir para diplomatnya.