Kamis 20 Sep 2012 08:22 WIB

'Indonesia-Malaysia Ibarat Suami Istri'

Rep: M Akbar Wijaya/ Red: Hafidz Muftisany
Indonesia Malaysia
Indonesia Malaysia

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Dinamika konflik yang kerap terjadi antara Indonesia dan Malaysia dianggap wajar. Ibarat suami istri percekcokan merupakan bumbu kehidupan berumah tangga.

"Indonesia dan Malaysia seperti suami istri, ribu-ribut sikit (sedikit) tak mengapa lah," kata anggota Parlemen Malaysia, Tan Seng Giauw, Kamis (20/9), di sela acara ASEAN Inter Parliamentary Assembly, di Sengigi, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Giauw menyatakan sebagai negara berjiran (bertetangga), konflik antardua negara merupakan keniscayaan. Dia menilai sejauh ini hubungan Indonesia dengan Malaysia baik. Berbagai persoalan yang terjadi di antara kedua negara mestilah diselesaikan dengan jalan baik.

Giauw menolak bila Malaysia dianggap semena-mena memperlakukan warga negara Indonesia. Malaysia menurutnya selalu berupaya melayani warga negara Indonesia dengan baik. Persoalannya, saat ini ada jutaan pekerja asal Indonesia yang masuk ke Malaysia dengan jalan tidak legal. "Di Malaysia pekerja ilegal ini disebut pati, akronim dari pendatang tanpa izin," katanya.

Terkait peristiwa penembakan empat warga negara Indonesia oleh Polisi Malaysia, menurut. Giau tidak boleh merusak hubungan Indonesia Malaysia. Kedua negara mesti meyelesaikan persoalan secara teliti lewat jalan pengadilan.

Giau berkilah sikap tegas dan bahkan keras Malaysia terhadap pekerja ilegal Indonesia sebagai upaya melindungi. Pekerja ilegal asal Indonesia menurutnya berpotensi dieksploitasi para pemilik perusahaan. "Kalau mereka tidak datang melalui mekanisme yang ada maka akan ada potensi dieksploitasikan oleh perusahaan. Ini berlaku diseluruh dunia," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement