REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kapal Perang Korea Selatan melepaskan tembakan untuk mengusir perahu nelayan Korea Utara, di Laut Kuning. Kapal milik angkatan laut (AL) Korsel beralasan, perahu pencari ikan tersebut diyakini telah melewati batas maritim kedua negara.
Petinggi Staf Angkatan Gabungan Korsel mengatakan armada militernya telah memberi peringatan sebelumnya. Tembakan meminta agar perahu nelayan hengkang dari perairan Laut Kuning yang masih menyimpan sengketa batas wilayah bagi kedua negara.
Kata dia tembakan meriam tidak diniatkan untuk membunuh, ataupun sengaja menghantam perahu nelayan. Armadanya hanya bermaksud untuk membuat para nelayan mundur, dan berhasil.
"Tidak ada kapal perang Korea Utara yang terlibat," kata pejabat yang tidak disebutkan namanya, seperti dikutip The Associated Press dan dilansir BBC News, Jumat (21/9).
Informasi tersebut dibenarkan oleh Kementerian Pertahan Korsel. Seorang juru bicara kementerian pertahanan Korsel, kepada kantor berita AFP menjelaskan sedikitnya enam perahu nelayan yang memasuki wilayah perairan Korsel.
Kata dia, penembakan dilakukan sebanyak dua kali dengan senapan mesin armada laut. "Memaksa mereka untuk mundur,'' kata pejabat tersebut.
Korsel dan Korut tidak pernah akur banyak hal, termasuk juga mengenai batas maritim. Kawasan Laut Kuning, atau di kenal dengan Laut Hanzin merupakan salahsatu zona tegang, yang sering dijadikan arena konfrontasi militer bagi kedua negara.