REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Panglima Angkatan Udara Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran), Marsekal Amir Ali Hajizadeh menyinggung berbagai skenario yang dimiliki Iran jika terjadi perang dengan Amerika Serikat dan sekutu abadinya, Zionis Israel.
"Jika terjadi perang, pangkalan Amerika Serikat di negara-negara sekitar kami akan menjadi sasaran dan bahkan mereka akan menghadapi ancaman dari warga negara yang bersangkutan," katanya menjelaskan seperti dinukil Kantor Berita IRIB, Senin (24/9).
Panglima Hajizadeh juga menyinggung hancurnya enam pesawat militer AS pekan lalu di sebuah pangkalan militer kawasan. Panglima Hajizadeh menekankan hancurnya enam pesawat militer AS dan tanker pengangkut bahan bakar dan tewasnya militer Amerika di tangan warga di kawasan, sebagai peristiwa kejutan lantaran Iran belum mau berkonfrontasi.
"Namun dapat Anda bayangkan apakah mungkin rezim Zionis perang dengan kami, namun Amerika Serikat tidak ikut terjun. Atau masyarakat di kawasan tidak bangkit melawan Amerika? Perang ini dengan cepat akan membakar seluruh kawasan."
Hajizadeh menambahkan, "Tidak bisa kita katakan bahwa ketika perang terjadi, negara-negara di kawasan akan menyatakan netral."
Iran, masih kata Panglima Hajizadeh, pasti akan menyerang pangkalan-pangkalan AS karena Iran menilainya sebagai bagian dari wilayah AS, bukan milik Qatar, Bahrain, atau Afghanistan. (baca: 'Perang Iran-Israel Jadi Perang Dunia III').
"Pangkalan-pangkalan tersebut kami anggap sebagai teritori Amerika dan jika perang terjadi, kami pasti akan menyerangnya," tuturnya.