Selasa 25 Sep 2012 17:36 WIB

Suriah Kian Kritis, 1,5 Juta Warga Butuh Bantuan

Rep: Devi Anggraini Oktavika/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
 Warga Suriah berjalan melewati gedung yang hancur akibat pemboman dan menewaskan 40 orang di pinggiran kota Aleppo, Suriah, Jumat (24/8).
Foto: Muhammed Muheisen/AP
Warga Suriah berjalan melewati gedung yang hancur akibat pemboman dan menewaskan 40 orang di pinggiran kota Aleppo, Suriah, Jumat (24/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT - Jumlah warga Suriah yang membutuhkan bantuan pangan saat ini mencapai 1,5 juta. Jumlah tersebut meningkat lima kali lipat dari angka pada April lalu yang hanya mencapai 250.000 jiwa.

Program Pangan Dunia (FAO) PBB memperingatkan bahwa dana operasi di Suriah terus menipis karena kebutuhan yang meningkat tajam. Kepala FAO, Ertharin Cousin, mengatakan, badan tersebut telah mengumpulkan 78 juta dolar dan membutuhkan 60 juta dolar lagi untuk menutupi anggaran tahunannya di Suriah.

Krisis tersebut diperkirakan semakin memburuk saat Suriah musim dingin sebentar lagi. Lonjakan jumlah warga Suriah yang memerlukan bantuan terjadi ketika pertempuran memaksa mereka meninggalkan rumah dan pekerjaan mereka. Cousins mengatakan, mereka kini hidup di sekolah-sekolah dan fasilitas umum lainnya karena kondisi tersebut.

"Ini situasi yang mustahil bagi keluarga, wanita, anak-anak, hidup melalui krisis ini setiap hari. "Selain janji pemberian bantuan, Cousin menghimbau agar negara-negara donor mengerahkan tekanan diplomatik pada pemerintah Suriah. Tekanan itu diperlukan untuk menjamin pemerintah negara tersebut memberikan akses kepada para pekerja bantuan untuk menjangkau mereka yang membutuhkan.

Saat ini, katanya, para pekerja bantuan masih harus berjuang menjangkau ratusan keluarga di daerah-daerah konflik di Damaskus dan sekitarnya, serta di Aleppo dan Homs. Ia menambahkan, para staf agen pemberibantuan bepergian dengan kendaraan lapis baja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement