REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL-- Korea Utara dikabarkan baru saja menghentikan proses pembangunan peluncur roket terbarunya di mana rudal antarbenua bisa diujicobakan. Interupsi itu diduga akibat hujan deras dan penghentian diprediksi bakal berlangsung dua tahun.
Terlepas dari kemunduran itu, Pyongyang juga terlihat memperbarui fasilitas peluncur roket lain yang telah ada di komplek yang sama untuk penggunaan masa depan. Peluncur roket lama tersebut telah beberapa kali digunakan di masa lalu.
Semua dugaan itu berdasarkan hasil pencitraan satelit pada 29 Agustus lalu yang diperoleh dari laporan berjudul 38 North dari Institut Korea-Amerika Serikat di Kajian Internasional Tingkat Lanjut, John Hopkins School.
Renovasi itu tidak berarti Korut segera melakukan peluncuran roket, tapi paling tidak, masih menurut 38 North yang ditulis oleh Nick Hansen, mengindikasikan negara itu menyiapkan lokasi untuk pengetesan roket di masa depan,
Korea Utara melakukan uji coba nukli pada 2006 dan 2009. Tapi hingga kini pakar tak meyakini Pyongyang telah menguasai teknologi yang diperlukan untuk menyusutkan senjata nuklir sehingga bisa ditempatkan di hulu ledak rudal berjarak jauh.