Rabu 26 Sep 2012 06:54 WIB

Sebut Obama Black Muslim, Madonna Dikecam

Madonna dan gaya rambut terbarunya
Foto: dailymail
Madonna dan gaya rambut terbarunya

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Ada berderet alasan bodoh untuk memilih seseorang jadi pemimpin. Seseorang mungkin suka dengan gagasan bakal sering minum-minum bareng di luar dengan pimpinan baru. Atau, ia bakal menjadi kapten laut yang bisa diandalkan. Juga bisa saja anda menyukai hewan-hewan piaraannya. Atau istrinya terlihat cantik, rambutnya bagus.

Itulah bunyi pembuka menarik dari sebuah blog yang ditulis salah satu wartawan Washington Post jebolan Havard, Alexandra Petri. Ia menyoal nyanyian dan ucapan Maddona yang menyerang sosok Presiden Obama. "Apakah anda ingin memilih presiden karena Madonna berkata itu, atau Clint Eastwood menyuruh anda, atau orang tak terlihat di kursi yang meminta anda? Semua itu alasan bodoh," kecamnya.

Pasalnya Madonna baru-baru ini membuat headline dengan ucapannya yang kasar. Ia menyeru warga Amerika untuk memilih Presiden Obama menggunakan kalimat tak senonoh. "Anda lebih baik memilih Obama okay? Untuk lebih baik atau lebih buruk benar? ujarnya kepada penonton konsernya. "Kita sekarang memiliki muslim kulit hitam di Gedung Putih. Itu sesuatu yang mengagumkan."

Petri mengecam seloroh Madonna. Ia menyebutnya sebagai alasan bodoh untuk semua alasan. "Malah ini mengerucutkan secara sempurna alasan bodoh paling populer untuk memilih seseorang," ujarnya.

Pertama, fakta yang akurat Obama bukanlah Muslim kulit hitam. Meski dalam sebuah survei terbaru masih ada 17 persen warga AS yang meyakini Obama adalah Muslim. Tapi, tulis Petri, anggapan itu sungguh tidak relevan.

Kedua, Petri menegaskan, alasan SARA tak seharusnya menjadi dasar memilih atau menolak seorang kandidat. "Pilih dia karena anda percaya dengan kerja yang ia lakuka."

Gagasan memilih seseorang karena dia Muslim kulit hitam untuk melihatnya di Gedung Putih, menurut Petri, sama salahnya dengan tidak memilih seseorang karena dia Muslim kulit hitam dan tak ingin yang bersangkutan ada di Gedung Putih. "Lucunya kini sebagaian besar pendengar Madonna siap mengakui opsi yang kedua," tulis Petri.

Ketiga Madonna, tulisnya, benar-benar menawaran ide konyol yakni memilih seorang presiden karena dia atau selebriti berkata demikian. "Apakah anda benar-benar ingin menyerahkan opini politik kepada orang yang berpikir saat ini Presiden Amerika Serikat adalah Muslim?" ujar Petri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement