Rabu 26 Sep 2012 09:52 WIB

PRT Asal Pontianak Disiksa Majikan Malaysia

  Unjuk rasa pekerja rumah tangga di Jakarta. (Ilustrasi)
Foto: Yudhi Mahatma/Antara
Unjuk rasa pekerja rumah tangga di Jakarta. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Seorang pembantu rumah tangga asal Pontianak, Kalimantan Barat, Marsini (21) disiksa dan tidak dibayar gajinya selama sembilan bulan. Marsini bekerja di rumah majikannya di Johor Bahru, Malaysia.

Marsini sering dipukul majikan dengan kayu hoki. Dia juga pernah disundut sendok panas serta hanya diberi makan sekali sehari. Demikian dilaporkan beberapa media lokal di Kuala Lumpur pada Rabu.

Korban mengalami cedera di muka dan kaki. Hampir seluruh belakang badannya mengalami luka bakar dan lebam.

"Selama sembilan bulan, saya menderita karena kerap dipukul menggunakan kayu selain disundut sendok besi yang dipanaskan di hampir seluruh badan dengan alasan yang mengada-ada,'' katanya saat ditemui di Hospital Sultanah Aminah (HSA). ''Mereka juga hanya membolehkan saya makan sekali sehari.''

Marsini yang mulai bekerja di rumah majikannya di Taman Perling, Johor Bahru, sejak sembilan bulan lalu juga tidak pernah sekalipun menikmati gajinya. Ia mengatakan majikannya yang bekerja sebagai guru dan sales mobil itu sering marah-marah soal masakan. Semua tugas yang dilakukannya dianggap tidak sempurna.

Majikannya yang mempunyai seorang bayi tidak mengizinkannya keluar rumah. Namun, ia berhasil melarikan diri dan meminta bantuan rekannya yang juga seorang pembantu rumah tangga di kawasan sekitar. Marsini mengaku masuk ke Malaysia dengan visa kunjungan.

Sementara Kepala Polisi Daerah Johor Bahru Utara, Asisten Komisioner Ruslan Hassan, mengatakan pihaknya menerima laporan korban setelah ia berhasil melarikan diri pada Minggu (23/9) pukul 12.00 waktu setempat.

"Pasangan itu didapati tidak pulang ke rumah setelah kasus ini terungkap," katanya. "Namun, kami mempunyai maklumat mengenai kedua tersangka dan yakin dapat menahan mereka secepatnya untuk membantu penyelidikan.''

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement