Kamis 27 Sep 2012 03:08 WIB

Soal Nuklir Iran, Obama Tegaskan AS di Sisi Israel

Obama pidato di SU PBB New York
Foto: Reuters
Obama pidato di SU PBB New York

REPUBLIKA.CO.ID, Dalam pidato di Sidang Umum PBB, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama tak lupa menyinggung perkembangan pembicaraan terkait program nuklir Iran. Dalam kesempatan itu, secara tegas Obama AS akan melakukan apa yang harus dilakukan untuk mencegah Iran bisa mendapatkan senjata nuklir.

Tidak ketinggalan, Obama juga mengecam aksi demonstrasi yang berujung pada kekerasan yang terjadi di sejumlah negara Muslim terkait film anti-Islam 'The Innocence of Muslims.'

Hanya enam minggu sebelum Pemilu Presiden AS, di atas podium Sidang Umum PBB, Obama menyatakan masih ada waktu untuk melakukan diplomasi dengan Iran. Namun waktu tersebut, lanjut dia, cukup terbatas.

Seperti diberitakan ABC Selasa (25/9), dalam pidato hari pertama di Sidang Umum PBB itu, sepertinya Obama ingin menghapus kekhawatiran Israel yang menganggap Amerika tidak berbuat banyak meredam keinginan Iran mengembangkan program nuklir.

Partai Republik mengkritik Obama yang tidak melakukan pertemuan bilateral di New York khususnya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, di mana Obama dengan jelas menunjukkan perbedaan dengan Netanyahu dalam menangani Iran.

Netanyahu menuntut untuk membuat 'garis merah' yang tegas di mana Iran tidak boleh melewati garis tersebut atau mengembangkan program nuklir untuk menghindari serangan militer. "Jangan berbuat salah, senjata nuklir Iran adalah tantangan yang tidak mudah diatasi," kata Obama.

"Hal itu akan menimbulkan ancaman terhadap penyingkiran Israel, keamanan negara-negara Teluk dan juga stabilitas ekonomi global," katanya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement