REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Serangan-serangan bom dan penembakan terhadap pasukan keamanan Irak menewaskan delapan orang, Rabu, termasuk seorang polisi senior, kata beberapa pejabat keamanan dan medis.
Kekerasan itu terjadi sehari setelah gelombang serangan terhadap pasukan keamanan menewaskan sembilan polisi dan prajurit serta mencederai 11 orang.
Dalam serangan paling mematikan, dua bom pinggir jalan meledak di sebuah daerah sekitar 40 kilometer sebelah utara Hilla, yang terletak sebalah selatan Baghdad.
Pemboman itu menewaskan Letnan Kolonel Polisi Salman Kadhim al-Khazraji, dua polisi lain dan seorang warga sipil, serta mencederai dua polisi lain, kata kantor media kepolisian Babil dan seorang dokter di rumah sakit Hilla.
Orang-orang bersenjata juga menembak mati dua prajurit dan mencederai seorang ketiga di sebuah pos pemeriksaan di dekat Iskandiriyah, 50 kilometer sebelah selatan Baghdad, kata seorang letnan satu angkatan darat dan satu sumber medis.
Seorang polisi tewas dan seorang lain cedera dalam ledakan bom pinggir jalan yang ditujukan pada pos pemeriksaan di sebuah desa dekat Balad, sebelah utara Baghdad.
Di kota Mosul, Irak utara, orang-orang bersenjata menembak mati seorang warga sipil, kata polisi dan seorang dokter di sana.
Serangan-serangan itu merupakan yang terakhir dari rangkaian kekerasan yang meningkat lagi di Irak, yang telah menewaskan sekitar 200 orang dan mencederai ratusan lain pada bulan ini.
Menurut hitungan AFP yang berdasarkan atas sumber-sumber keamanan dan medis, sepanjang Agustus 278 orang tewas dalam serangan-serangan di Irak.
Serangan-serangan itu berlangsung setelah pemerintah Irak mengumumkan bahwa 325 orang tewas dalam kekerasan di Irak sepanjang Juli, yang menjadikannya sebagai bulan paling mematikan di negara itu dalam waktu hampir dua tahun.