REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA -- Sudan dan Sudan Selatan akhirnya mencapai kesepakatan soal pengamanan wilayah perbatasan. Kesepakatan tersebut terjadi setelah diadakannya pembicaraan selama empat hari di ibukota Ethiopia, Addis Ababa.
Pembicaraan tersebut dihadiri Presiden Sudan Omar Al Bashir dan Presiden Sudan Selatan Salva Kiir. Pakta kesepakatan dijadwalkan akan ditandatangani keduanya hari ini, Kamis (27/9).
Juru bicara kedua pihak mengatakan, pakta tersebut akan kembali membuka jalan bagi ekspor minyak Sudan Selatan melalui wilayah Sudan. Kedua negara telah lama dalam tekanan PBB untuk mencari solusi soal perbedaan perbatasan melalui mediasi Uni Afrika.
Dalam pakta tersebut, kedua negara juga sepakat untuk menarik pasukan dari wilayah bufer perbatasan. Sesuai kesepakatan, pasukan harus ditarik sejauh 10 kilometer dari garis 'de facto' perbatasan masing-masing.
Namun, kedua negara gagal mencapai kesepakatan soal teritorial sejumlah wilayah. Kedua negara masih bersaing dalam kepemilikan beberapa daerah kaya minya, seperti wilayah Abyei. "Kami akan membicarakan tentang wilayah tersebut di perundingan selanjutnya," kata juru bicara Menteri Luar Negeri Sudan, Obeid Morawah.