Jumat 28 Sep 2012 01:31 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Vietnam Melambat

Bendera Vietnam (ilustrasi)
Foto: wikispaces.com
Bendera Vietnam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pertumbuhan ekonomi Vietnam melambat menjadi 4,73 persen dalam sembilan bulan pertama tahun ini, kata pemerintah Kamis.

Produk domestik bruto turun dari ekspansi 5,77 persen pada periode yang sama tahun lalu, Kantor Statistik Umum (GSO) mengatakan, menambahkan bahwa perekonomian telah melihat berbagai "kesulitan dan tantangan" yang perlu diatasi.

Angka ini juga jauh di bawah target pemerintah sebesar pertumbuhan 5,5 persen untuk seluruh tahun 2012 - angka yang sudah direvisi turun dari 6,0-6,5 persen pada awal tahun.

Produksi industri tumbuh 4,36 persen pada Januari-September, dibandingkan dengan 7,8 persen untuk periode yang sama tahun lalu, sedangkan pertanian naik tipis hanya tumbuh 2,48 persen, dari 4,1 persen tahun lalu, karena banjir dan penyakit mempengaruhi ternak, kata GSO.

GSO juga mengatakan, inflasi melaju cepat pada September untuk pertama kalinya dalam 12 bulan, naik 6,48 persen tahun-ke-tahun.

Negara ini telah berjuang untuk menahan inflasi, yang mencapai puncak 23 persen pada Agustus tahun lalu, memaksa pemerintah untuk berulang kali menaikkan suku bunga guna mencegah ekonomi "overheating" (terlalu panas).

Langkah itu berhasil mengekang melonjaknya kenaikan harga, namun bank sentral berbalik arah tahun ini, memangkas suku bunga lima kali karena pertumbuhan ekonomi mulai melambat.

Tetapi GSO memperingatkan "ada risiko harga barang akan naik", terutama menjelang peningkatan transaksi tahunan dalam kegiatan ekonomi yang diperkirakan pada akhir tahun.

Karena kesulitan untuk mendapatkan pegangan pada ekonomi, pemerintah bulan ini terpaksa untuk menyangkal laporan media pihaknya akan mencari dana talangan (bailout) dari Dana Moneter Internasional.

Perdana Menteri Nguyen Tan Dung mengatakan bahwa Vietnam tidak perlu bantuan keuangan "mengingat situasi makro ekonomi, neraca pembayaran, cadangan devisa dan kepercayaan pasar saat ini positif", Kantor Berita Vietnam melaporkan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement