REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kamis (27/9), menyatakan 20 orang telah meninggal di Republik Demokratik Kongo akibat demam haemorrhagic Ebola (EHF) hingga 24 September --tujuh kasus konfirmasi dan 13 dugaan.
Sebanyak 19 kasus konfirmasi dan 32 dugaan telah dilaporkan hingga 24 September, dan sebanyak 28 lagi kasus dugaan telah dilaporkan setakat ini, kata WHO, sebagaimana dikutip Xinhua.
Kementerian Kesehatan Republik Demokratik Kongo (DRC) melanjutkan kerja sama dengan semua mitra guna mengidentifikasi semua kemungkinan rangkaian penularan penyakit tersebut dan memastikan langkah yang tepat dilakukan guna mengganggu penularan serta mencegah wabah.
WHO dan Jaringan Reaksi dan Siaga Wabah Global (GOARN) telah mengerahkan para ahli guna mendukung kegiatan reaksi. Dukungan teknik telah lebih ditingkatkan dan ahli pengendalian serta pencegahan penularan dikerahkan untuk membantu mencegah penularan penyakit itu di lingkungan masyarakat dan perawatan kesehatan.