REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas mengutuk pendudukan Israel di Tepi Barat. Ia mengecam tindakan tersebut sebagai upaya pembersihan etnis Palestina.
"Perkembangan sepanjang tahun lalu membuktikan apa yang terus-menerus menjadi perhatian dunia dan apa yang senantiasa kami peringatkan akan bahayanya perilaku rasis Israel di negara kami, Palestina," kata Abbas di depan Majlis Umum PBB, di New York, Amerika Serikat, Kamis (27/9) seperti dilansir Press TV.
Abbas menambahkan, kebijakan Israel yang agresif dan ekstrem di wilayah pendudukan hanya memicu kemarahan warga Palestina. Kebijakan tersebut telah memadamkan harapan akan adanya resolusi konflik Arab-Israel.Pernyataan Abbas ini direspon keras oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Masih di hadapan Majlis Umum PBB, Netanyahu menegaskan, Palestina tidak berhak mendirikan negara di Tepi Barat dan Gaza. "Warga Palestina harus mengakui satu negara, yaitu Israel," tandasnya.