REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Komite Pembebasan Palestina menyerukan komunitas internasional memboikot seluruh prosuk-produk buatan Israel. Salah satu penggagas sub komite di forum Gerakan Non Blok (GNB) tersebut, Marty Natalegawa menegaskan langkah itu sebagai komitmen bersama untuk mendukung kemerdekaan Palestina.
"Yang dimaksud (boikot) adalah pembahasan yang dilakukan komite beberapa waktu lalu," tulis Marty melalui short massanger yang dikirimkan kepada ROL, Jumat (28/9).
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia itu menerangkan kemerdekaan tersebut termasuk pengakuan sebagai anggota penuh dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Pria 49 tahun ini juga pernah mengatakan akan terus mendukung kemerdekaan tersebut.
Pemerintah Indonesia, menurut Marty juga memaksimalkan fungsi diplomatiknya. Cara itu untuk menggalang dukungan terkait kemerdekaan Palestina.
Komite Pembebasan Palestina adalah forum kepedulian menteri-menteri luar negeri anggota gerakan non-aliansi, untuk membebaskan Palestina dari agresor Zionis Israel. Pada Agustus lalu sebanyak 13 menlu dari komite ini pernah menggelar rapat darurat di Ramallah, Palestina. Namun rapat itu batal karena aksi sepihak Zionis yang membubarkan pertemuan tersebut sebelum perhelatan dimulai.
Pemerintahan Zionis menganggap pertemuan itu adalah ilegal. Zionis mengatakan pengusiran para menlu tersebut --termasuk Menlu Marty--, lantaran mewakili negara-negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, serta tidak mengakui negara Yahudi tersebut.
Dalam laman resmi Sekretariatan Kabinet Republik Indonesia, setkab.go.id, Marty juga meminta negara-negara di Kawasan Timur Tengah yang mempunyai hubungan dengan pemerintahan Benjamin Netanyahu itu, segera mengevaluasi. Bahkan dia menyarankan untuk segera diakhiri.
Himbauan tersebut, menurut mantan Duta Besar RI untuk Inggris Raya ini adalah sebagai langkah konkrit dalam upaya memerdekakan wilayah yang terus diokupasi paksa oleh Israel itu.