REPUBLIKA.CO.ID,Ternyata tidak hanya orang-orang biasa yang bisa menjadi bahan lelucon di radio. Baru-baru ini Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon menjadi sasaran duo komedian Marc-Antoine Audette dan Sebastian Trudel di Radio CKOI-FM di Quebec City, Kanada. Ban sedang berada dalam Sidang Umum PBB saat dua sosok asal Montreal itu meneleponnya. Audette mengaku sebagai Perdana Menteri Kanada Stephen Harper untuk bisa berbicara dengan Ban.
Audette dan Trudel yang dijuluki 'The Masked Avengers' tersebut terkejut karena tidak butuh waktu sampai satu jam untuk bisa berbicara dengan Ban. "Saya kira membutuhkan beberapa hari untuk bisa berbicara dengan sekretaris jenderal melalui telepon," kata Audette.
Pada kenyataannya, tidak perlu menunggu waktu lama untuk memperoleh respons dari Ban atas panggilan telepon tersebut. ''Maaf, apakah saya berbicara dengan Perdana Menteri Harper saat ini?" kata Ban saat itu.
Dengan meniru logat bicara Harper, Audette yang menyaru sebagai perdana menteri Kanada meminta maaf kepada Ban karena tidak bisa menghadiri pertemuan para pemimpin negara di Sidang Umum PBB akibat sibuk menyisir rambutnya dengan lem super Krazy Glue. Karena itulah Pemerintah Kanada mengutus Menteri Luar Negeri John Bair, yang disebutnya sebagai seorang 'anjing penjilat'. Selama sekitar lima menit percakapan dengan bahasa Prancis dan Inggris, Audette juga meminta Ban berbicara dengan Komisioner Liga Hoki Nasional (NHL) Gary Bettman agar memperingatkan tim hoki Quebec City.
Di bagian pembicaraan itulah Ban kemudian menyadari dirinya telah ditipu. "Ia langsung menyadari itu adalah lelucon dan dia pun menanggapinya seperti yang diniatkan, yakni sebagai sebuah gurauan," kata juru bicara Ban, Eri Kaneko. Ia mengecam keduanya karena membuat ulah di waktu yang tidak tepat karena saat itu para pemimpin di seluruh dunia sedang berkumpul di New York untuk mengikuti sidang tahunan. Ban mesti menghadiri 120 pertemuan secara simultan.
"Mungkin itu bukan waktu yang tepat untuk melakukan hal itu (lelucon). Ke depan kami akan mencermati penggunaan bahasa Prancis yang buruk yang berasal dari Kanada," kata Kaneko. Sebaliknya, Audette dan Trudel justru memuji Ban yang menurut mereka merupakan 'korban' yang baik. "Ia sangat keren dan menyenangkan. Ia bahkan tertawa saat itu," kata Audette. Sedangkan juru bicara Harper memuji keduanya yang berhasil 'mengerjai' Ban. "Bagus sekali," katanya melalui akun twitter-nya.
Dalam pernyataannya, kedua komedian itu mengaku sekarang banyak diplomat top dunia mencari mereka.
Rencananya pembicaraan dengan Ban disiarkan secara penuh di CKOI-FM pada Jumat (28/9) waktu setempat. Selama ini, Audette dan Trudel dikenal karena keusilannya terhadap para selebritas dan para politikus ternama, khususnya di Amerik Serikat (AS). Sebelumnya mereka pernah menipu kandidat wakil presiden AS Sarah Palin dengan mengaku sebagai Presiden Prancis Nicolas Sarkozy, hanya beberapa waktu sebelum Pemilu 2008. Beberapa korban lain dari kepiawaian mereka adalah Donald Trump, Bill Gates, Mick Jagger, dan Bono dari kelompok musik U2