REPUBLIKA.CO.ID,MALAGA --Pemerintah provinsi Malaga, Spanyol bagian selatan memutuskan untuk mengevakuasi sekitar lima ribu orang warganya pada Jumat, (28/9).
Hal tersebut dilakukan menyusul hujan lebat yang melanda negara tersebut. Evakuasi dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya banjir yang biasanya dipicu karena hujan lebat. Daerah yang mengalami hujan lebat tersebut adalah kota Cartama, Alora, Sierra de Yeguas, Villanueva del Trabuco dan Genalguacil. Beberapa kota tersebut mengalami pemadaman listrik dan air.
Sementara itu, layanan darurat telah memutuskan untuk mengaktifkan tindakan darurat. Apalagi, saat ini curah hujan di wilayah tersebut cukup tinggi dan diperkirakan akan terus terjadi hingga akhir pekan.
Badan Meteorologi Spanyol (AEMET) memperkirakan curah hujan mencapai 120 liter per meter persegi selama 12 jam mendatang. Hujan lebat ini telah mengakhiri cuaca ekstrim yang melanda Spanyol dalam beberapa waktu lalu. Sebelumnya, negara matador ini pernah mengalami musim panas ekstrim.
Suhu musim panas ekstrim ini dapat mencapai 1,5 derajat dibandingkan suhu rata-rata biasanya.Namun, curah hujan saat ini lebih rendah dibandingkan curah hujan rata-rata setahun terakhir. Curah hujan yang rendah ini telah memicu penyebaran kebakaran hutan. Sekitar 170 ribu hektar wilayah pedesaan rusak karena kebakaran hutan yang melanda Spanyol di musim panas ini.