Ahad 30 Sep 2012 02:44 WIB

Ban Ki Moon : Presiden Myanmar Janji Tangani Konflik Etnik

Ban Ki Moon
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Ban Ki Moon

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK--Presiden Myanmar Thein Sein berjanji kepada para pemimpin Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) akan menangani kerusuhan etnik antara warga Buddha dan Muslim di negara bagian Rakhine yang menimbulkan kecemasan luas internasional.

Thein Sein membuat janji itu dalam satu pertemuan dengan Sekjen PBB Ban Ki-moon pada akhir KTT Majelis Umum PBB di mana para pemimpin Muslim mengimbau dilakukan tindakan untuk membantu puluhan ribu warga Muslim yang terlantar akibat kerusuhan itu.

Ban dan Sein membicarakan bentrokan di Rakhine "dan perspektif" segera dan jangka panjang untuk meningkatkan keserasian antar-masyarakat dan menangani akar penyebab ketegangan di sana," kata juru bicara PBB Martin Nesirky, Sabtu.

"Presiden itu mengonfirmasikan bahwa negara itu akan menangani pengaruh jangka panjang masalah ini," katanya. Ban juga menyerukan dilakukan "usaha-usaha bersama" untuk menghentikan perang pemerintah dengan pemberotnak etnik di Kachin di utara negara itu di mana Thein Sein memimpin usaha-usaha reformasi dalam dua tahaun belakangan ini.

Pemimpin Myanmar itu berikrar di Majelis Umum PBB bahwa ia akan berusaha mengatasi masalah-masalah di negara bagian Rakhine.

Sejak bentrokan di negara bagian Rakhine Juni hampir 90 orang baik warga Buddha maupun Muslim tewas, kata satu perkiraan resmi, kendatipun kelompok-kelompok hak assi manusia khawatir angka sesungguhnya lebih tinggi.

Kelompok hak asasi manusia Human Rights Watch (HRW) yang bermarkas di AS menuduh pasukan Myanmar menembaki para warga Rohingya yang Muslim dan tidak memiliki kewargaan negaraan itu dalam kerusuhan tersebut-- satu tuduhan yang dibantah pemerintah Myanmar-- yang menimbulkan kecemasan di negara-negara Islam dunia.

Thein Sein berada di New York pada saat yang sama pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi, dan dalam satu pidatonya d Majelis Umum PBB ia menghargai usaha Suu Kyi bagi "demokrasi."

Perundingan di PBB itu termasuk "reformasi politik serta pembangunan sosial-ekonomi dan rekonsiliasi nasional," kata juru bicara itu.

Sekjen menghargai visi politik presiden itu dan kepemimpiannya dan mendorong ia melanjutkan perhatian pada proses reformasi dan konsolidasinya."

Ban menyeleggarakan satu pertemuan tingkat menteri Kelompok Sahabat Myanmar Jumat drngan wakil-wakil dari AS,Uni Eropa dan negara-negara Asia.

Penasehat khusus Ban mengenai Myanmar Vijay Nambiar, mengatakan para menteri itu menyatakan "kemajuan telah dibuat oleh pemerintah Myamar" sejak pertemuan terakhir setahun lalu.

"Kami mengharapkan kemajuan akan berlanjut dan berhasil dalam memperkuat institusi-institusi demokratis dan memperkokoh perdamaian dengan semua kelompok etnik dan agama di negara itu," kata Nambiar kepada wartawan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement