REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Satu tentara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan seorang kontraktor tewas pada serangan orang dalam terkini di Afghanistan timur. Serangan yang oleh jenderal Amerika Serikat disebut serangan ciri perang Afghanistan.
''Serangan pada Sabtu malam itu juga mengakibatkan korban di antara tentara Afghanistan,'' kata Pasukan Bantuan Keamanan Asing (ISAF) pimpinan NATO pada Minggu.
Sementara juru bicara kepolisian Afghanistan, Abdul Wali, mengatakan kepada AFP bahwa dua warga Amerika Serikat tewas dan tiga orang luka. Sementara, tiga prajurit Afghanistan tewas dan dua lagi luka.
Bom buatan rumahan menjadi senjata ciri perang Irak. Ciri serangannya ialah serangan orang dalam. Bentuk serangan yang disebut serangan hijau atas biru itu belum pernah terjadi di perang modern.
Serangan 'musuh dalam selimut' ini merusak kepercayaan di antara pasukan NATO dengan sekutu Afghanistan dalam usaha bersama mereka melawan gerilyawan Taliban.
"Saya marah sekali pada mereka. Jujur saya katakan kepada Anda," kata panglima NATO di Afghanistan, Jenderal John Allen, kepada acara CBS "60 Minutes". "Kami bersedia berkorban banyak untuk perang itu. Tapi, kami tidak mau dibunuh untuk itu.
Kematian terkini itu membuat jumlah tentara ISAF tewas akibat 36 serangan orang dalam pada tahun ini menjadi 52 orang. Sekitar 15 persen dari semua korban di kalangan sekutu dalam perang tersebut.