REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Produk perikanan Indonesia ternyata belum sampai ke negara Libya, Afrika Utara. Meski pemerintah mengklaim ada produk sarden kaleng yang diimpor ke negara itu, penduduk Libya mengaku belum pernah merasakannya.
Menurut Komite Codex asal Libya, Toufik Hasan, dirinya tak bisa berkomentar tentang rasa produk ikan olahan Indonesia karena tak pernah mencicipi.
"Saya belum pernah melihat ada produk makanan kaleng asal Indonesia, jadi saya tak bisa menilai bagaimana rasanya," katanya saat ditemui di sela-sela Sidang Codex Committee on Fish and Fishery ke 32, Selasa (2/10).
Ia mengatakan, produk perikanan di Libya masih didominasi peroduk asal Amerika Selatan berupa udang beku dan calamari.
Selain Amerika Selatan, produk negara lain yang hadir di pasar Libya berasal dari Spanyol, Italia dan Thailand. "Mereka bersaing untuk mendapat pasar di Libya," ujarnya.
Namun, ia tak menutup kemungkinan produk Indonesia merambah pasar Libya. Pasalnya, konsumsi masyarakat Libya dengan ikan dan olahannya cukup tinggi yakni sekitar 50 hingga 60 kilogram per kapita per tahun.
Tapi, kata dia, promosi produk tetap harus dilakukan pihak Indonesia. "Ini penting, sosialisasi produk Indonesia kepada kami, apa yang menarik yang bisa ditawarkan dan dimiliki Indonesia," jelasnya.