REPUBLIKA.CO.ID, HONGKONG -- Sedikitnya 37 orang tewas, sembilan kritis, dan puluhan lainnya luka-luka pada insiden tabrakan kapal di perairan Hongkong, Cina, Senin (1/10) malam. Insiden laut tersebut disebut sebagai salah satu peristiwa terburuk di Cina.
"Dalam waktu sepuluh menit kapal kami tenggelam. Kami harus menunggu selama 20 menit sebelum dapat dievakuasi," kata salah satu korban selamat, Selasa (2/10).
Kapal feri pertama adalah milik seorang taipan asal Cina, Li Ka-shing. Kapal berpenumpang sekitar 120 orang tersebut ditabrak kapal feri lainnya sekitar pukul 20.30 waktu setempat, dan mulai karam didekat Pulau Lamma.
"Feri kami meninggalkan Lamma pukul 20.15, beberapa menit kemudian, sebuah kapal menabrak kapal kami," terang Yuen Sui-see, korban selamat dari kapal Li
Sedangkan kapal penabrak adalah milik perusahaan transportasi laut, Kowloon Ferry Holdings. Kapal ini membawa sekurangnya seratus penumpang. Kapal tersebut mengalami rusak parah namun berhasil melanjutkan pelayaran menuju dermaga Lamma.
Pada Selasa (2/10) pagi, evakuasi korban tenggelam masih terus dilakukan. Kepala Polisi Hongkong, Tsang Wai-hung mengatakan, berdasarkan penyelidikan awal tampak kedua armada telah menyalahi aturan keselamatan armada laut. Menurut dia, pemilik kapal tidak memperhatikan navigasi dan sistem keselamatan kapal dan para penumpang.
"Kami berharap akan menemukan tersangka. Penyelidikan akan fokus pada tanggungjawab pidana," katanya, seperti dilansir BBC.