REPUBLIKA.CO.ID, SITTWE --Laporan Wartawan Republika Maman Sudiaman dari Myanmar
Aksi Cepat Tanggap (ACT) berencana baru memulai pembangunan shelter untuk pengungsi Rohingya di daerah Se Tha Ma Gyi atau beberapa belas mil dari Sittwe, Ibu Kota Rakhine.
Namun pantauan Republika di lapangan, pembangunan shelter untuk non Muslim yang juga menjadi korban konflik jauh hari sebelumnya sudah ditempati pengungsi.
Bangunan-bangunan sangat sederhana berukuran lima kali delapan meter persegi yang terbuat dari kayu dan bambu dan beratap seng itu antara lain ditemukan di wilayah Min Gan. Di lokasi ini, jumlah pengungsi non Muslim sebanyak 80 kepala keluarga dengan total warga mencapai 307 jiwa.
Lokasi penampungan lainnya berada di Danyawaddy dengan jumlah pengungsin sebanyak 70 keluarga dengan total populasi 305 orang. Lokasi ini tepat di samping areal lapangan sepakbola Danyawaddy.
Lokasi penampungan korban konflik yang terjadi pada Juli lalu juga bisa dijumpai di Vihara Sway Zeydi di Sittwe. Di tempat ini, terdapat puluhan kepala keluarga menempati lantai dasar bangunan ibadah ini. "Total pengungsi (non muslim) di lokasi ini mencapai 1.000 an orang, hanya beberapa keluarga saja di tempatkan di sini," ujar Ta Sing, salah seorang relawan dari Myanmar.