REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Korban banjir yang melanda beberapa provinsi di Kamboja sejak bulan lalu terus bertambah. Hingga kini, jumlah korban tewas akibat banjir tersebut mencapai sedikitnya 14 orang.
Palang Merah Kamboja mencatat, sembilan korban tewas berasal dari Banteay Meanchey, empat orang dari Kampong Thom, dan satu orang dari Siem Reap.
Kepala Komite Nasional Manajemen Bencana (NCDM), Keo Vy, menjelaskan banjir bandang tersebut menghantam sekitar delapan provinsi. Delapan provinsi itu adalah Banteay Meanchey, Siem Reap, Preah Vihear, Kampung Thom, Takeo, Pailin, Kampung Chhnang dan Preah Sihanouk.
"Provinsi Banteay Meanchey merupakan daerah terburuk yang terkena dampak banjir," katanya seperti dilansir Xinhua.
Keo menambahkan 14.100 keluarga menjadi korban banjir dan 4.600 keluarga telah dievakuasi. Sementara itu, Sam Sereiroth, Sekretaris Jenderal dari Kementerian Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kamboja mengatakan bahwa 140 sekolah di delapan provinsi tersebut masih terendam air. "Sekolah akan ditutup sampai menunggu air surut," katanya.
Kamboja biasanya dilanda banjir antara Agustus hingga Oktober. Tahun lalu, banjir di Kamboja telah menewaskan sedikitnya 250 orang dan berdampak pada sekitar 1,4 juta orang di negara tersebut.