REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Makin melemahnya nilan Rial Iran terhadap dolar memicu bentrokan antara demonstran dan pedagang mata uang asing dengan polisi anti huru-hara di Teheran, Rabu.
Polisi meleapaskan tembakan gas air mata ke pemrotes yang menentang kebijakan ekonomi pemerintah Ahmadinejad, yang telah memicu krisis ekonomi di Iran.
Rial Iran telah merosot ke posisi rendah terhadap dolar AS hampir setiap hari, saat sanksi ekonomi Barat yang dijatuhkan sehubungan dengan program nuklir Iran.
Dengan nilai inflasi resmi Iran mencapai sebanyak 25 persen, kelemahan mata uang itu melukai standard hidup rakyat dan mengancam akan menambah parah hilangnya pekerjaan baru-baru ini di sektor industri Iran.
Bazaar utama di Teheran, salah satu daerah pertokoan utama di kota tersebut, ditutup pada Rabu, kata beberapa saksi mata.
Seorang penjaga toko mengatakan, ketidak-stabilan rial membuat pedagang kesulitan menetapkan harga jual yang pasti. Namun ia mengatakan bazar akan dibuka kembali pada Kamis (4/10).
Pejabat bazaar Ahmad Karimi Esfahani memberitahu Kantor Berita Buruh Iran bazaar itu telah ditutup akibat kekhawatiran keselamatan penjaga toko, tapi direncanakan dibuka kembali pada Kamis (4/10).