Jumat 05 Oct 2012 15:15 WIB

Sandera Prancis di Somalia Desak Hollande

Francois Hollande
Foto: AP
Francois Hollande

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Seorang agen rahasia Prancis yang disandera di Somalia mendesak Presiden Francois Hollande merundingkan pembebasannya dalam satu rekaman video oleh para penculiknya, kata satu kelompok pemantau AS Kamis.

"Tuan Presiden, Saya masih hidup, tetapi untuk berapa lama lagi?" kata Denis Allex dalam tayangan itu, yang tampaknya disiarkan oleh Shebab, kelompok gerilyawan Somalia yang menahan dia selama lebih dari tiga tahun.

"Itu tergantung kepada Anda," katanya. "Jika Anda tidak dapat mencapai satu kesepakatan bagi pembebasan saya, maka saya khawatir ini akan merupakan pesan terakhir saya yang Anda terima dari saya. Nyawa saya tergantung pada Anda."

Film berdurasi empat menit, yang menunjukkan Allex tampak pucat tetapi terlihat sehat membacakan satu pernyataan dalam bahasa Prancis di depan satu korden berwarna merah tua, disiarkan oleh SITE, satu badan swasta berpangkalan di AS yang memantau laman-laman kelompok garis keras.

Dalam rekaman video itu, Allex mengatakan ia berbicara Juli lalu, tiga tahun setelah pria-pria bersenjata menyerbu hotelnya di ibu kota Somalia, Mogadishu dan menangkap dia, bersama dengan seorang perwira Prancis rekannya yang sejak itu melarikan diri.

Tidak jelas mengapa rekaman itu begitu lama baru disiarkan karena tampaknya rekaman itu telah dibuat untuk memperingati saat Hollande memangku jabatan sebagai presiden Prancis setelah kemenangannya dalam pemilu Mei mengalahkan presiden (waktu itu) Nicolas Sarkozy.

"Tuan Presiden, Saya ingin menggunakan kesempatan perubahan-perubahan politik itu umumnya dan khususnya perubahan-perubahan pada tingkat kepala negara pada imbauan baru saya bagi bantuan," kata Allex dalam rekaman video itu.

"Saat ini saya memusatkan perhatian kepada Anda, mengharapkan Anda menangani kasus saya yang berbeda dari yang dilakukan Presiden Sarkozy dan pemerintahnya," katanya menyalahkan penahanannya yang terus dilakukan karena sikap Prancis terhadap Islam.

Para pejabat Prancis mengatakan Allex dan rekannya berada di Mogadishu untuk memberikan nasehat dan pelatihan kepada pasukan pemerintah Somalia, yang terlibat pertempurun seru dengan Shebab dan milisi-milisi lainnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement