Jumat 05 Oct 2012 19:30 WIB

Pasukan Israel Tembak Mati Warga AS

Tentara Israel mengamankan daerah dekat lokasi insiden penembakan di sebuah hotel di kota resor Laut Merah Eilat, Israel, Jumat (5/10).
Foto: Eliraz Getah/AP
Tentara Israel mengamankan daerah dekat lokasi insiden penembakan di sebuah hotel di kota resor Laut Merah Eilat, Israel, Jumat (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Pasukan Israel menembak hingga tewas seorang warganegara Amerika yang melepaskan tembakan di dalam satu hotel yang dipenuhi wisatawan di pantai, Jumat, dan menewaskan satu orang.

Personel polisi dan militer dengan cepat mengepung hotel di Kota Pelancongan Laut Merah, Eilat, tersebut setelah pria itu --mantan pegawai hotel tersebut-- "merampas senjata dari seorang penjaga keamanan dan menembak seorang pekerja hotel", kata Juru Bicara Polisi Micky Rosenfeld.

Pria itu berlindung di dapur hotel, dan melepaskan tembakan balasan ke petugas keamanan. Ia ditembak hingga tewas oleh anggota squadron militer kontra-teror, kata satu sumber militer.

Satu orang Israel yang jadi tamu hotel tersebut, Aviram Sela, mengatakan ia berusaha membekuk pria bersenjata itu ke lantai sebelum ia mulai menembak, sementara pelancong yang ketakutan berusaha berlindung di balik sofa di lobi hotel.

"Kami melihat dia memukuli penjaga dan merampas senjatanya serta selongsong peluru," kata Sela kepada stasiun televisi Israel, sebagaimana dikutip Reuters --yang dipantau di Jakarta, Jumat (5/10) malam. Ia menambahkan pria bersenjata itu kemudian mengarahkan senjata ke seorang anggota keluarganya.

Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak memberitahu Radio Militer peristiwa tersebut "tampaknya adalah sengketa internal".

Eilat, di perbatasan dengan Mesir dan Jordania, telah menjadi sasaran serangan gerilyawan pada masa lalu, dan telah menghadapi serangan roket dari Sinai, Mesir, dalam beberapa bulan belakangan. 

Kota itu saat ini dipenuhi wisatawan luar dan dalam negeri Israel sendiri selama tujuh hari libur keagamaan Yahudi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement