REPUBLIKA.CO.ID, LIMA - Iran harus menanggapi kekhawatiran 'internasional' menyangkut program nuklirnya, yang dicurigai, atau menghadapi sanksi tambahan, kata Menteri Pertahanan AS Leon Panetta pada Sabtu (6/10).
Barat khawatir Iran berusaha membuat senjata nuklir dengan kedok program enerji nuklir sipil, tapi Iran menegaskan niatnya semata-mata untuk tujuan damai.
"Harapan kami adalah yang paling penting dalam hal ini adalah melakukan pendekatan serius dengn masyarakat internasional dalam usaha menyelesaikan masalah ini," kata Panetta dalam kunjungannya di Peru.
Diharapkan mereka akan melakukan itu, tetapi jika tidak, jangan disalahkan masyarakat internasional akan tetap memberlakukan sanksi-sanksi tambahan," tambahnya dan menegaskan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya bersatu dalam usaha mereka mencegah Iran melakukan kegiatan pengayaan uranium.
Protes-protes di ibu kota Teheran pekan ini di mana terjadi bentrokan dengan polisi menunjukkan sanksi-sanksi itu telah memberikan "dampak penting" pada ekonomi negara itu, kata menteri itu.
Dalam satu minggu, nilai mata uang Iran rial anjlok sekitar 40 persen, menurun tajam tahun ini sementara sanksi-sanksi Barat memperburuk ekonomi Republik Islam itu.
Israel sedang berusaha meyakinkan masyarakat internasional untuk memperkuat sanksi-sanksi terhadap Iran. Seorang pejabat Prancis mengatakan Uni Eropa sedang mempertimbangkan untuk "memperkuat" sanksi itu.