REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Organisasi Kerjasama Islam (OIC) mengecam aksi penyerbuan yang dilakukan militer Israel terhadap Masjidil Aqsa, di Yerusalem. Penyerbuan ini merupakan bentuk agresi terhadap nilai-nilai sakral Islam.
Pernyataan resmi OIC menyebutkan, Sekertaris Jenderal OIC Ekmeledin Ihsanoglu dan Presiden Otoritas Palestian Mahmud Abbas sepakat mengadakan langkah-langkah perlawanan terhadap serangan tersebut.
"Ihsanoglu dan Abbas sepakat untuk mengambil langkah cepat untuk mengadakan perlindungan maksimum bagi Masjidil Aqsa," demikian pernyataan resmi OIC seperti dilansir Todays Zaman, Senin (8/10).
Menurut Ihsanoglu, tindakan Israel yang melarang kaum Muslim masuk dan beribadah di Masjid adalah sesuatu yang tidak dapat diterima. Terlebih, kebijakan tersebut dilakukan dengan menyerang dan menahan Muslim yang sudah berada di dalam masjid.
Ihsanoglu juga menyeru Badan Kebudayaan PBB (UNESCO) dan Dewan Keamanan PBB untuk menunaikan kewajibannya dengan mencegah Israel melanjutkan serangan ke Al-Aqsa.
Jika tidak segera ditangani, lanjut dia, insiden di Al-Aqsa berpotensi memicu eskalasi yang lebih luas di kawasan Timur Tengah.