REPUBLIKA.CO.ID, SREBRENICA -- Pemilihan wali kota baru di Srebrenica, Bosnia, Ahad (8/10), diliputi kekhawatiran penduduk Muslim di kota tersebut. Hal tersebut dikarenakan terdapat kandidat asal Serbia yang mengikuti pemilihan itu.
Sebagian Muslim Bosnia melihat jika kandidat dari Serbia, Vesna Kocevic, terpilih maka yang bersangkutan akan membuat memori tentang peristiwa genosida 17 tahun silam tak diakui.
"Ini adalah sesuatu yang sakral bagi Bosnia. Muslim menginginkan agar genosida diakui. Sebab ada pihak yang mengingkari pembantaian itu, " ungkap Camil Durakovic, kandidat dari Muslim Bosnia.
Muslim juga khawatir, lanjut dia, rencana pembangunan monumen korban pembantaian Srebrenica dibatalkan. Padahal sejak lama, Muslim Bosnia menghendaki dibangunnya monumen itu guna menghormati korban pembantaian.
Selain menyangkut kenangan pahit di masa lalu, Muslim Bosnia melihat kandidat Serbia dikhawatirkan tidak berlaku adil terhadap warga Srebenica. Kocevic dikhawatirkan akan berperilaku rasis di saat warga Srebrenica membutuhkan pekerjaan guna meningkatkan taraf kesejahteraannya.
Miro Filipovic, 58 tahun, tukang kunci asal Serbia, mengatakan perubahan akan datang melalui generasi baru yang tidak diracuni kebencian dan peperangan. "Saya berharap adanya perubahan," katanya.
Sebelum perang 1995, Srebenica merupakan kawasan mandat PBB. Lalu, pasukan Serbia menyerbu kawasan itu dan membantai lebih dari 8.000 lelaki Muslim dan anak-anak.
Pembantaian Srebrenica oleh Mahkamah Internasional dan Pengadilan Kejahatan Perang Internasional dikategorikan sebagai genosida. Namun, Serbia menolak itu sebagai genosida.