REPUBLIKA.CO.ID, Qatar mendesak teroris Suriah agar tidak membunuh para peziarah Iran yang diculik di dekat ibukota Damaskus pada dua bulan lalu. "Sebagai kebijakan umum Qatar, kami tidak menerima pembunuhan tahanan," kata Perdana Menteri Qatar Sheikh Hamad bin Jasim al-Thani dalam sebuah wawancara dengan televisi Al Jazeera, Senin (8/10).
"Kami juga tidak menerima eskalasi lebih lanjut dari situasi di Suriah. Kami setuju bahwa semua pihak memenuhi tuntutan mereka, namun prinsip dasar adalah tidak membunuh tahanan," katanya menambahkan.
Pada 4 Agustus, 48 peziarah Iran yang bepergian dengan bus dari Bandara Internasional Damaskus ke maqam Hazrat Zainab (AS) di pinggiran ibukota Suriah, diculik Tentara Bebas Suriah (FSA).
Dalam video yang disiarkan Al-Arabiya pekan ini, para pemberontak mengancam akan membunuh semua korban penculikan yang semuanya adalah warga Iran jika pemerintah Suriah tidak melepaskan anggota FSA yang ditangkap, pemerintah Suriah juga harus menghentikan operasi pembersihan terhadap kelompok bersenjata di negara dalam waktu 48 jam.
Pada Sabtu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Ramin Mehmanparast mencela penculikan 48 warga negaranya yang berziarah kei Suriah dan menyerukan pembebasan mereka segera.