REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki mengatakan bahwa terorisme yang menghantam Suriah saat ini diwakili oleh Alqaidah yang "kita lihat" di jalan-jalan kota negara-negara tetangga. Ia menyerukan kepada semua negara untuk menyatukan usaha guna memerangi terorisme.

"Irak bersikap menentang logika menggulingkan rezim dengan kekerasan .. Irak juga bersikap melawan campur tangan atau serangan terhadap negara manapun," kata al-Maliki dalam satu pernyataan di Moskow.

Dia menegaskan bahwa ada seruan untuk dialog di antara semua pihak di Suriah, dan mengatakan "pihak yang menolak dialog harus diwajibkan untuk pergi ke meja dialog."

Ia memperingatkan bahwa kelanjutan krisis di Suriah dapat tercermin pada negara-negara lain di Timur Tengah.

Al-Maliki menggarisbawahi bahwa negaranya tidak mendukung otoritas maupun oposisi di Suriah, dan menambahkan bahwa ia memegang kontak dengan Rusia, Liga Arab, mantan Utusan PBB untuk Suriah Kofi Annan, Utusan PBB untuk Suriah saat ini Lakhdar Brahimi untuk menyelesaikan krisis di Suriah secara damai.

Sementara itu Kepala NATO Anders Fogh Rasmussen di Brussels Selasa memperingatkan bahaya meningkatnya konflik di Suriah, dan menyatakan anggota sekutu Turki menunjukkan sikap menahan diri terpuji dalam menanggapi serangan di daerah perbatasannya.

"Saya memuji pemerintah Turki karena menunjukkan pengekangan diri dalam menanggapi serangan Suriah, yang benar-benar tidak dapat diterima," kata Rasmussen saat pergi ke pertemuan dua hari menteri pertahanan NATO.

Ikuti Whatsapp Channel Republika