Rabu 10 Oct 2012 03:13 WIB

Cina Harap AS Konsisten Soal Pulau Sengketa

 Pulau Minamikojima (depan), Kitakojima (kanan tengah) dan Uotsuri (belakang) yang terletak di Laut Cina Timur, di Jepang disebut pulau Senkaku sedangkan di Cina Diaoyu.
Foto: AP
Pulau Minamikojima (depan), Kitakojima (kanan tengah) dan Uotsuri (belakang) yang terletak di Laut Cina Timur, di Jepang disebut pulau Senkaku sedangkan di Cina Diaoyu.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah Cina berharap Amerika Serikat (AS) konsisten terhadap sengketa wilayah antara Cina dan Jepang di kepulauan Diaoyu. "Kami berharap AS konsisten dan memegang kata-katanya terkait sengketa antara China dan Jepang di Diaoyu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hong Lei, di Beijing pada Selasa (9/10).

Laporan kongres AS yang diterbitkan pada bulan lalu menyatakan AS tidak mengakui kepemilikan Jepang atas Diaoyu, meski Diaoyu menjadi bagian dari perjanjian keamanan antara Jepang dan AS. AS hanya mengakui kekuasaan administratif Jepang atas Kepulauan Diaoyu. Pengakuan itu menyatakan pemerintah AS tidak mengambil posisi pada sengketa wilayah antara Jepang dan Cina.

Namun, laporan itu juga menyatakan bahwa kepulauan tersebut masih jatuh di bawah lingkup perjanjian itu, yang menyatakan AS terikat untuk melindungi wilayah yang dikuasai pemerintah Jepang. Hong Lei menegaskan, atas laporan itu, AS tidak berada pada posisi memihak salah satu dalam sengketa wilayah antara Cina dan Jepang di gugus pulau di Laut Cina Timur tersebut.

"Kami berharap AS konsisten dan dapat memegang teguh komitmennya," katanya. Hong Lei menambahkan bahwa Jepang harus menghadapi kenyataan dan Jepang didesak kembali ke meja perundingan guna mencapai penyelesaian secara damai atas Diaoyu.

 

Hingga kini, baik China maupun Jepang sama-sama mengerahkan kapal perang dan kapal intai di sekitar kepulauan Diaoyu atau yang di Jepang dikenal sebagai Senkaku. Kedua negara itu menyatakan pengerahan kapal perang dan intai itu untuk menjaga kedaulatan wilayah mereka atas gugusan pulau sengketa tersebut.

Pulau Senkaku terletak di antara kedua negara tersebut dan menjadi rebutan di antara keduanya karena letaknya strategis. Beijing dibuat naik darah dengan sikap Jepang yang bertindak sepihak dengan mengambil alih kepemilikan atas pulau itu dari kepemilikan swasta menjadi milik negara. Namun, Jepang berkilah dengan menyatakan itu dibolehkan, karena pulau Senkaku memang milik Jepang dan diatur berdasarkan atas hukum Jepang.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement