REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--NATO berencana akan menjaga Turki dari serangan oleh Suriah dan akan memberikan bantuan perlindungan jika Ankara memintanya, kata para pejabat tinggi, Selasa.
Para duta besar negara-negara anggota NATO menyampaikan dukungan mereka kepada Turki dalam sebuah pertemuan darurat yang dilangsungkan pekan lalu setelah peluru-peluru Suriah menembus sebuah kota perbatasan di Turki hingga menewaskan lima warga sipil.
Sejak peristiwa itu, kedua negara bertetangga tersebut saling melancarkan tembakan --kekerasan paling serius yang terjadi di perbatasan sejak pecahnya revolusi menentang Presiden Suriah Bashar al-Assad 18 bulan lalu.
Seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat mengatakan persekutuan negara-negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tampaknya akan bereaksi jika Turki mengeluarkan permintaan bantuan.
"Negara-negara sekutu harus mendengar dulu apa yang dikatakan Turki dan akan memutuskan bantuan apa yang harus disediakan," katanya. "Kami menjalin kontak dengan Turki untuk memastikan ketika Turki memerlukan bantuan, kami bisa menjalankannya."
Pada Senin, Presiden Turki Abdullah Gul mengatakan "skenario-skenario terburuk" saat ini sedang digunakan dalam isu Suriah dan bahwa Turki akan melakukan apapun untuk melindungi diri.
Gul mengatakan kekerasan di wilayah negara tetangganya di bagian selatan itu tidak bisa terus berlangsung.