REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Kementerian Dalam Negeri Yaman, Selasa (9/10), mengatakan sayap Al Qaidah telah memenggal kepala tiga orang Yaman. Al Qaidah menuduh ketiga agen keamanan Yaman itu berkolaborasi dengan unit intelijen Yaman-AS yang menewaskan beberapa anggota kelompok itu dalam serangan pesawat tak berawak AS.
Mayat tanpa kepala tak dikenal itu ditemukan pada Selasa pagi di jalan Provinsi Marib, sekitar 170 kilometer sebelah timurlaut ibu kota Yaman, Sanaa.
Menurut pejabat kementerian yang dilansir Xinhua, tiga kaset rekaman video juga ditemukan dengan jenazah itu, di mana pria mengaku bekerja sebagai agen untuk unit gabungan intelijen Yaman-AS. Dalam video itu, pria tersebut menyinggung penanaman sejumlah perangkat pelacakan terkait dengan pesawat tempur tak berawak AS yang telah membunuh beberapa anggota Al-Qaidah.
Kelompok yang berbasis Yaman di Semenanjung Arab (AQAP) dikenal secara lokal sebagai Ansar al-Syariah (Partisan Hukum Islam) belum mengeluarkan pernyataan di jejaring sosial jihad untuk mengomentari insiden tersebut.
Yaman telah melakukan transisi politik yang dipimpin oleh Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang didukung AS setelah mantan pemimpin Ali Abdullah Saleh mengundurkan diri pada awal tahun ini. Transisi itu berdasarkan alih kekuasaan damai yang didukung oleh PBB.
Memulihkan keamanan di Yaman telah menjadi prioritas internasional setelah kerusuhan tahun lalu. Hanya, masa itu telah menciptakan kekosongan keamanan yang dieksploitasi oleh gerilyawan sayap Al-Qaidah untuk mengontrol wilayah-wilayah terpencil dan memperluas kegiatan di kota-kota besar.
Para gerilyawan melaju dengan serangan yang didukung AS pada bulan Juni. Pada Sabtu, kementerian pertahanan Yaman mengatakan membatalkan upaya dua pengebom bunuh diri Al Qaidah di dekat pangkalan angkatan udara yang digunakan oleh Marinir AS di provinsi Yaman selatan, Lahj.