REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Serangan udara yang dilancarkan Israel ke Gaza terus berlanjut. Pada hari Kamis (12/10) Jet tempur Israel kembali melancarkan serangan lagi terhadap apa yang mereka klaim sebagai "lokasi kegiatan teror" di Jalur Gaza bagian utara.
Menurut seorang juru bicara Angkatan Udara Israel, serangan itu dilakukan sebagai pembalasan atas penembakan-penembakan roket sebelumnya ke negara Yahudi itu.
Sejumlah pejabat Palestina di Gaza mengatakan, sasaran serangan udara itu adalah sebuah kamp pelatihan kelompok pejuang Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap bersenjata gerakan Hamas, namun tidak ada korban dalam peristiwa itu.
Serangan tersebut dilakukan beberapa jam setelah pejuang Gaza menembakkan dua roket ke Israel selatan pada Rabu malam dalam insiden terakhir saling serang antara kedua pihak di sepanjang perbatasan. Polisi Israel mengatakan kepada AFP, tidak ada korban dalam serangan itu.
Rabu pagi, Angkatan Udara Israel membom sasaran-sasaran di Jalur Gaza bagian utara, namun tidak ada korban, setelah penembakan roket ke wilayah selatan negara Yahudi tersebut, kata beberapa sumber di kedua pihak.
Sumber-sumber keamanan Palestina mengkonfirmasi serangan itu menghantam sebuah tempat pelatihan di Beit Lahiya, yang digunakan oleh kelompok pejuang Brigade Ezzedine al-Qassam.
Sebuah pernyataan militer Israel menyebut sasaran serangan itu sebagai "sebuah terowongan teror" dan mengatakan, serangan itu dilakukan sebagai pembalasan atas penembakan 40 roket ke Israel pekan ini.