Jumat 12 Oct 2012 06:47 WIB

Hubungan Turki-Rusia Kritis

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Fernan Rahadi
Airbus 320
Foto: Airbus
Airbus 320

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA  --  Insiden pesawat Airbus A-320 milik Suriah yang ditahan oleh pemerintah Turki dinilai akan berdampak besar pada hubungan Turki-Rusia. Pesawat yang singgah di Ankara tersebut dikirim dari Moskow menuju Damaskus.

Analis Turki, Sinan Ulgen menuturkan, Turki mengambil resiko tinggi dengan menahan pesawat Suriah karena hal itu menyebabkan konflik Turki-Suriah dapat meluas ke negara lain.

"Langkah tersebut sangat berisiko. Turki telah mengintervensi unilateral Suriah," ujarnya seperti dilansir Aljazirah.

Ulgen mengatakan, resiko tersebut berdampak pada pasokan energi Turki. Pasalnya, negara di dua benua tersebut sangat bergantung pada Rusia dalam memenuhi kebutuhan energi. "Turki sangat bergantung pada Rusia baik sebagai pemasok kebutuhan energi maupun sebagai penghubung pasokan energi dari Eropa," ujarnya.

Tak hanya Rusia, Iran sebagai sekutu Suriah dapat pula merasa terintervensi. Ulgen mengatakan, 80 persen pasokan energi Turki berasal dari Rusia dan Iran.

Baik Rusia maupun Iran bersimpati besar pada Partai Pekerja Kurdi (PKK) yang sempat melakukan pemberontakan di Turki Tenggara beberapa bulan terakhir. Melalui PKK, keduanya dapat menyerang Turki.

"Kami mendapatkan 80 persen gas alam dari Iran dan Rusia. Belum lagi kartu PKK dapat digunakan oleh Iran melawan Turki. Sehingga Turki beresiko terlibat dalam operasi yang sangat besar," kata Ulgen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement