Jumat 12 Oct 2012 14:15 WIB

Biden: AS akan Hentikan Upaya Nuklir Iran

Calon Wakil Presiden AS dari Partai Demokrat, Joe Biden (kiri) berdebat dengan calon dari Partai Republik Paul Ryan
Foto: AP Photo/Charlie Neibergall
Calon Wakil Presiden AS dari Partai Demokrat, Joe Biden (kiri) berdebat dengan calon dari Partai Republik Paul Ryan

REPUBLIKA.CO.ID, DANVILLE, KENTUCKY -- Wakil Presiden Joe Biden pada Kamis (11/10) waktu setempat menyatakan Iran masih jauh untuk memperoleh senjata nuklir. Pasalnya, kata dia, AS akan menghentikan upaya tersebut sebelum terlambat. 

Hal itu diungkapkan Biden saat berdebat sengit dengan calon wakil presiden dari Partai Republik Paul Ryan tentang persoalan senjata nuklir Iran pada acara yang digelar empat minggu sebelum pemilihan.

"Saat Barack Obama terpilih dulu, mereka (Iran) memiliki material yang cukup untuk membuat sebuah bom. Saat ini, mereka sanggup membuat lima senjata nuklir. Dalam waktu empat tahun kedepan, mereka mampu menciptakan senjata nuklir," kata Ryan melontarkan kritikan.

Biden pun membalas, "Faktanya, semua pembicaraan ini mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan adalah memperkaya uranium dan memiliki senjata. Tidak benar, ini tidak benar."

"Jika kita harus mengambil tindakan, bukan seperti kita memimpin kantor, kita akan memiliki dunia di belakang kita. Itu yang penting," ujar Biden.

"Israel dan Amerika Serikat serta komunitas intelijen militer sepakat mengenai seberapa dekat Iran untuk mendapatkan senjata nuklir. Tidak ada bedanya antara pandangan kita dan mereka," kata Biden menegaskan.

"Ini adalah sanksi yang paling berat sepanjang sejarah. Apakah anda menginginkan peperangan? Hal itu menentukan apa yang ingin anda kerjakan sekarang?," kata Biden yang menantang lawannya yang 27 tahun lebih muda.

"Mari kita lihat hal ini dari pandangan perundang-undangan," balas Ryan. "Apa yang ada di dalamnya? Perundang-undangan melihat pemerintahan ini mencoba untuk mempermudah sanksi melalui kongres selama lebih dua tahun. Mereka bergerak lebih cepat untuk memperoleh senjata nuklir," kata Ryan.

"Biarkan saya memberitahu anda apa yang terdapat dalam perundang-undangan. Terdapat perekonomian yang lumpuh dan 50 persen pengurangan ekspor minyak," kata Biden yang menjawab kesal.

"Kami tidak akan mengizinkan Iran memiliki senjata nuklir," ujar Ryan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement