Jumat 12 Oct 2012 15:02 WIB

Debat Cawapres Bahas Tewasnya Dubes AS di Libya

Debat Cawapres AS, Joe Biden dan Paul Ryan
Debat Cawapres AS, Joe Biden dan Paul Ryan

REPUBLIKA.CO.ID, DANVILLE, KENTUCKY - Joe Biden dan Paul Ryan berdebat soal kematian duta besar Amerika Serikat untuk Libya di Kota Benghazi, pasca-film yang menghina Islam, 'Innocence of Muslims'. Wakil Presiden Joe Biden mengatakan, Kamis (12/10) kesalahan mengenai keamanan konsulat AS di Benghazi tersebut tidak akan terulang kembali.

Sementara itu, calon wakil presiden (cawapres) dari Partai Republik Paul Ryan mengatakan hal tersebut terjadi akibat lemahnya kebijakan luar negeri pemerintahan Obama.

Pada 11 September 2012, gerilyawan Islam bersenjata menyerbu kedutaan Amerika Serikat di Benghazi dan menembaki sebuah rumah yang ditempati perwakilan negara AS dan menewaskan empat orang termasuk duta besar Chris Stevens.

Awalnya pemerintah Obama menganggap serangan tersebut terkait protes terhadap film anti-islam yang tidak dapat dikendalikan, namun kemudian terungkap insiden yang terjadi adalah serangan yang direncanakan angkatan bersenjata.

Hal tersebut dipandang sebagai kelemahan Calon Presiden dari Partai Republik Mitt Romney untuk pertarungan menuju Gedung Putih, dan Ryan melanjutkan debatnya dengan Biden di Kentucky. "Insiden Benghazi akan menjadi tragedi di dalam maupun di luar," kata Ryan.

"Tapi sayangnya, masalah ini berindikasi luas, dan apa yang kita lihat adalah kebijakan luar negeri Obama yang semakin terurai dan membuat lebih kacau, serta kita menjadi kurang aman," kata Ryan lagi.

"Dengan segala hormat, hal itu adalah sekelompok omong kosong, tidak ada hal katanya yang akurat," kata Biden membalas. Namun Biden mengakui bahwa pemerintah telah salah informasi yang diberikan Badan Intelijen segera setelah kejadian, dan akan melakukan investigasi agar kesalahan yang sama tidak terulang.

"Itu sebabnya dilakukan investigasi yang dipimpin oleh seorang diplomat terkemuka dari Reagan, yang menyelidiki apakah terdapat penyimpangan. Apabila terjadi penyimpangan, dipastikan hal ini tidak akan terjadi lagi," kata Biden.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement