Jumat 12 Oct 2012 20:40 WIB

PM Israel Bantah Kembalikan Tanah Suriah

PM Israel Benjamin Netanyahu
PM Israel Benjamin Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Jumat, membantah laporan surat kabar yang menyatakan ia pada prinsipnya telah setuju untuk menyerahkan kembali tanah yang dicaplok dari Suriah sebagai bagian dari pembicaraan perdamaian rahasia yang diperantarai AS dan macet tahun lalu.

Suriah telah lama menetapkan penarikan penuh dari Dataran Tinggi Golan sebagai syarat untuk mewujudkan perdamaian dengan negara Yahudi itu.

Israel merebut dataran tinggi strategis tersebut dalam Perang 1967, lalu mencaploknya pada 1981 dalam tindakan yang tidak diakui oleh masyarakat internasional.

Para pemimpin Israel telah menyetujui penarikan setidaknya dari sebagian Dataran Tinggi Golan dalam pembicaraan masa lalu dengan Suriah, kendati Netanyahu setuju untuk mundur ke pantai timur-laut Laut Galilee, kata harian bersirkulasi besar, Yadioth Ahronoth.

Harian itu, dengan mengutip dokumen Amerika yang tak dijelaskan, melaporkan Netanyahu telah menyampaikan kesediaan semacam itu, sehingga mengejutkan para diplomat AS selama kontak tak langsung yang mereka tengahi dengan Suriah dua tahun lalu.

Kontak itu terhenti awal 2011, saat kerusuhan menyebar di seluruh Dunia Arab, dan akhirnya memicu revolusi besar-besaran terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad.

"Ini adalah satu gagasan di antara banyak lagi yang diusulkan kepada Israel dalam beberapa tahun belakangan. Kapan pun, Israel takkan menerima gagasan Amerika ini. Itu adalah gagasan usang dan tidak relevan," kata kantor Netanyahu di dalam satu pernyataan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement