REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) mengatakan pemerintahan Rusia mengalami kebangkrutan moral terakit krisis di Suriah.
Pernyataan itu terlontarkan menyusul disitanya kargo dari Moskow, yang diduga militer Turki berisi bantuan persenjataan untuk loyalis Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Victoria Nulland mengatakan tidak sepatutnya bagi negara manapun bersekongkol dengan rezim perang di Damaskus. "Terutama bagi mereka yang bertanggungjawab pada perdamaian (dunia), dan sebagai anggota Dewan Keamanan PBB," kata Nulland, seperti dilansir kantor berita Rusia, Ria Novosti, Sabtu (13/10).
Pemerintahan di Washington mengaku cemas atas persekongkolan antara Moskow dan Damaskus. Negeri Paman Sam menuduh Negeri Beruang Merah sengaja memperkeruh suasana di Damaskus dengan meyuplai persenjataan mematikan. Suplai itu dilakukan apalagi kalau bukan untuk menghentikan pemberontakan.
Karenanya Washington tidak ragu mendukung aksi sigap militer Turki yang menghalangi transfer senjata tersebut. Menurut Nulland, semua negara memiliki tanggungjawab yang sama memotong jalur pengiriman senjata.
Upaya itu harus dilakukan sebagai upaya menghentikan konflik di Suriah. Namun Nulland tidak mengatakan isi kargo yang dimaksud. "Kami tidak ragu ini (isi kargo) adalah persenjataan militer yang serius,'' ucap Nulland.