REPUBLIKA.CO.ID, Solenne San Jose hendak pingsan saat menerima tagihan telepon selulernya, karena tidak akan sanggup melunasinya. Provider seluler menyodorkan lampiran tagihan senilai lebih dari 11 triliun euro.
Mulanya, wanita asal Pessac, Bordeaux ini, berniat menutup layanan telepon, karena sudah pensiun dari pekerjaannya sebagai baby sitter. Perusahaan memberitahu akan ada biaya tambahan dan akan mengirimkan segala urusan secepatnya.
Surat pemutusan sampai pada 28 September, termasuk rincian tagihan pemakaian. Namun, ternyata ketika melihat tagihannya, begitu banyak jumlah yang harus dilunasinya.
Bouygues Telecom mencatat total pemakaian telepon mencapai 11,721 triliun euro. Bagaimana membayarnya? Jumlah tersebut setara dengan enam ribu kali pendapatan domestik bruto (PDB ) negara tersebut.
Dia yakin tidak dapat melunasinya, bahkan sampai beberapa generasi mendatang. "Aku hampir mengalami serangan jantung. Banyak sekali angka nol di sana. Aku bahkan tidak tahu berapa banyak jumlah itu," kata dia, kepada surat kabar Perancis Sud Ouest, seperti dilansir Dailymail.
Perusahaan ogah mengubah angka itu, berkeras dia mesti bertanggung jawab dan akan menarik tagihan melalui rekeningnya sampai lunas. Solenne membutuhkan perdebatan sengit untuk meyakinkan perusahaan bahwa itu adalah kesalahan.
"Itu jelas kesalahan. Tapi mereka menjawab jumlah tersebut dihitung secara otomatis dan penarikan akan segera dilakukan," katanya.
Sampai akhirnya perusahaan mengakui bahwa nominal itu tidaklah benar. Direktur Hubungan Pelanggan Bouygues Telecom, Alain Angerame, mengatakan terjadi kesalahan saat pencetakan. Perusahaan itu pun meminta Solenne hanya membayar tagihan senilai 117 euro.