REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Dana Moneter Internasional atau IMF sudah mengumpulkan dana senilai 1 triliun dolar AS dari negara-negara anggotanya. Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde, menjelaskan pinjaman terakhir datang dari berbagai negara donatur yang berkomitmen bakal mengguyur IMF dengan dana 456 milliar dollar AS.

"Keputusan anda pada awal tahun ini untuk meningkatkan sumber daya kami dengan total 456 miliar dolar AS, membawa kami dapat memiliki kemampuan pinjaman hingga di atas 1 triliun dolar AS," ungkap Lagarde di Tokyo, pekan lalu, seperti dilansir dari situs resmi IMF, Ahad (14/10).

Sejauh ini, komitmen dana IMF untuk krisis senilai 540 miliar dolar AS dan terserap 157 miliar dolar AS melalui 126 program pinjaman.

Lagarde mengungkapkan IMF membantu banyak negara dengan permasalahan yang berbeda. Pembiayaan untuk menolong masa transisi hingga penjaminan untuk kebijakan yang baik. Lagarde menjelaskan, pemulihan ekonomi global masih terlalu lemah. Di sisi lain, kelangkaan lapangan kerja semakin menjadi.

Oleh karena itu, tutur Lagarde, diperlukan satu pertumbuhan ekonomi yang terkendali dan merata. Masih tingginya kesenjangan antara kaya dan miskin harus diselesaikan. Begitu pun dengan utang, Lagarde mencatat, rata-rata utang negara maju di dunia ada pada level 110 persen dari produk domestik bruto. Sebuah rasio yang jauh lebih tinggi dari apa yang pernah terjadi pada perang dunia ke dua.

Perempuan asal Prancis ini menjelaskan perlu adanya penyelesaian agenda pada reformasi sektor keuangan. Menurutnya, regulasi, pengawasan, resolusi lintas batas entitas, dan insentif yang masuk akal dalam keuangan lembaga yang lebih baik akan menjadi solusi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika