REPUBLIKA.CO.ID, MAIDUGURI -- Penembakan kembali terjadi tepatnya di timur laut kota Maiduguri, Nigeria pada Ahad (14/10). Penembakan tersebut menewaskan tiga orang dari sebuah keluarga di wilayah itu. Para korban tewas itu adalah seorang laki-laki, istrinya, dan putranya yang berusia tujuh tahun.
Warga mengatakan orang-orang bersenjata tiba-tiba mencegat para korban di Gwange. Saat itu para korban sedang dalam perjalanan ke gereja.
Babagana, warga Gwange, mengatakan kepada Xinhua, seorang lelaki yang menjadi korban bernama Simon. Mereka bertiga ditembak di dekat gereja mereka.
Hal tersebut dibenarkan oleh anggota gereja setempat. "Memang benar, ada beberapa orang bersenjata menyerang Simon, istri dan putranya yang berusia tujuh tahun. Para penyerang menembaki mereka dan mereka semua meninggal di tempat," kata Buba, anggota gereja setempat.
Hingga kini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun diduga serangan itu dilakukan oleh kelompok militan Boko Haram.
Di hari yang sama, aksi penembakan juga terjadi di sebuah masjid Desa Dogo Dawa, negara bagian Kaduna Nigeria Utara. Akibat penembakan itu sedikitnya 24 orang tewas. Serangan tersebut diduga juga dilakukan oleh kelompok militan Boko Haram.
Kelompok ektrimis Boko Haram telah melakukan sejumlah serangan dan bom mematikan sejak 2009. Kelompok itu telah menyerang tokoh Muslim serta berbagai sasaran lainnya, termasuk gedung PBB di ibukota Abuja.
Kelompok hak asasi manusia mencatat jumlah korban tewas akibat serangan Boko Haram sejak 2009 sebanyak 1.000 orang. Untuk tahun ini saja, jumlah korban tewas lebih dari 300 orang.